23 Maret 2008

DISKUSI KITA

Mengukur Kinerja DPRD Bondowoso 2008

Mencermati kinerja komisi-komisi DPRD Bondowoso tahun 2008 ini, terasa sangat berbeda jika dibandingkan sebelum adanya reposisi kepemimpinan komisi. Secara umum, kalau kita mencermati berita di Media dan pendapat beberapa pejabat pemerintahan, kita bisa mengetahui bahwa rata-rata komisi kinerjanya tidak nampak bahkan mandul

Rata-rata komisi menurun kinerjanya kecuali komisi II yang terlihat lebih baik. Penyebab naik dan turunnya kinerja komisi-komisi tersebut rata-rata karena Kepemimpinan komisi dan manajemen yang digunakan, yang bisa saja terkait dengan manajemen dan kepemimpinan di DPRD. Khusus Badan Kehormatan, terlihat seperti lembaga tidak berguna dan tidak pernah menghasilkan apa-apa selain studi banding kemana-mana. Mungkin rakyat memang tidak usah berharap apa-apa pada lembaga DPRD Bondowoso sekarang. Bagaimana menurut anda?

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau melihat peningkatan kekayaan beberapa anggota DPRD,kereka cukup maksimal bekerja, kalau melihat yang tetap melarat, mereka tidak bekerja, kalau melihat jawaban saya, ya betul, saya tidak paham fungsi DPRD-(kacong bendebesah)

Anonim mengatakan...

Dud mak repot abenta DPRD, tak eddhep ngabesagih. Paleng deri 45 se beres gun katelloh..pas dekremmah yoook?

Anonim mengatakan...

sudah seharusnya kaum muda dan potensial yang merebut lembaga terhormat itu...
tapi kalau kaum mudanya tak pajuh gimana ya...
yak nangpah cangkem aja atau jadi cobeh buat DPRD dan eksekutif..
seteuju..........

Anonim mengatakan...

kita mungkin sulit kalau mengomentari kinerja mereka, tanpa tolak ukur yang jelas..
kecuali kalai kita cremet dengan person atau lembaga, baru kita bisa apesoan.

Unknown mengatakan...

Bukannnya tidak ada tolok ukur. Coba lihat berita di koran, tidak ada lagi berita pembelaan wakil rakyat seperti tahun-tahun kemarin. Semuanya serba kondusif rupanya...atau wartawannya yang kondusif sama eksekutif dan kaki tangannya

Anonim mengatakan...

Setuju pak! Anggota DPRD yang motongi program PPIP dan PAM DKB lewat pak tinggi itu tak perlu tolok ukur. Akurkur maloloh...Pilkades car-kalacer tak ditemu kabarnya, beh..sebagian anggota komisinya malah hormat pada pejabat terkaitnya,meggellih koh...Bukan kita sentimen, kalaupun cremet ya memang pantas dicremeti sih...

Anonim mengatakan...

Sejujurnya, anggota DPRD yang berangkat dari partai itu merupakan kader terbaik partai. Terbaik dalam arti politik bisa karena banyak ilmunya, banyak akalnya, atau banyak jaringannya

Yang diharapkan dari kinerja tentunya yang banyak ilmunya dan banyak jaringannya. KAlau sebagian besaer mereka ternyata banyak akalnya, hasilnya pasti akal-akalan